ada yang menarik di Bedoyo, Desa Jati Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek pada tanggal 13 Desember kemarin. bahkan bisa dibilang peristiwa ini luar biasa. Langka. WOW Bedoyo kota dikaki gunung Jabung, Gunung Sapu dan Gunung Slimer diguyur hujan es.
bermula dari update status facebook seorang teman yang tinggal di bedoyo, "wuih bedoyo udan es cah, besok hujan es rasa apa ya".muncul pertanyaan penasaran. emang benar kah? dan setelah beberapa saat kemudian menelpon orang rumah, Bapak Jayus vs bu Nurhayati yang sangat ane banggakan pool, terjawab sudah rasa penasaranku. "iyo nduk, bedoyo tas udan es, kemis sore wingi jam telunan sore"kurang lebih translete begini iya nduk(panggilan sayang anak gadis di jawa, Bedoyo baru saja hujan es, Kamis Sore kemarin jam 3an sore. fakta di lapangan hujan es yang langka ini berlangsung antara 5-10 menit, dengan besar butiran rata2 sebesar biji jagung. dan terjadi juga di sebagian Kecamatan Karangan bagian selatan, termasuk juga desa Sukowetan.
Secara umum iklim di kecamatan Karangan tropis, jadi aneh banget jika ada es turun di kampung halaman. iseng2 nyari info di dunia maya
berdasarkan googling di mbah google berikut penjelasan hujan es yang lazim disebut hail
Hail hanya akan terbentuk pada awan cumulonimbus (Cb) yang topnya melewati freezing level (ketinggian dimana suhu udaranya 0o C atau sekitar 16.000
Kamis, 20 Desember 2012
Senin, 17 Desember 2012
puisi syukur yang menguap-era globalisasi
Gara-gara hp mati dan modem ndak bisa dipake….
Kebuntuan telah datang…
Kebingungan telah menerpa
Dan kegilaan merajalela
Bukan apa-apa penyebabnya
Ketergantungan teknologi tingkat tinggi
Alat komunikasi..ho..ho…ho…
Serasa dilempar dipulau tanpa penghuni….
Rabbi..inikah era globalisai?????
Tak dinyana jika berkaca zaman behula
Listrik tak ada, penerangan hanya lampo teplok sederhana
Keberadaan bulan purnama menimbulkan gairah luar biasa.
Bermain, bercanda bahagia..oh indahnya
Tapi kini, mau gerhana, mau purnama atau bulan sabit semua sama
Syukur yang hilang…
Label:
curahan hati,
globalisasi,
instropeksi diri,
puisi,
sesi curhat,
syukur
Renungan....Syukur
Kita adalah
orang manja dan pemarah saat ditimpah musibah. Bahkan, selalu menilai bahwa
nestapa yang kita terima adalah penderitaan yang begituh berat dan tak pernah
dirasakan oleh siapapun. Itulah sebabnya kenapa kita begitu mudah mengeluh,
marah, bahkan mengumpat.
Label:
curhat,
instropeksi diri,
kehidupan,
no excuse,
perjalanan,
renungan,
tafkiyatun nafs,
tarbiyah
Sejenak menengok perjalanan
Hidup dikota Malang 4 tahun lebih
sudah berlalu. Beban kuliah akademikku sebenarnya sudah habis (bahkan sudah 150
sks, dan sekarang tinggal nunggu wisuda).bisa dibilang semester terakhir aku
cuman bayar doang dan gak ngapa2in terkait aktivitas akademik kampus. Jadi,
saat ini waktuku banyak dihabiskan untuk beraktivitas di dunia organisasi dan
juga mencari sampiranpengganjal perut, pulsa dan bensin untuk bertahan di kota
Malang (kasian ortu jika harus nyuplai terus, Alhamdulillah sejak semester 5
udah jarang minta sangu.
Semester terakhir q habiskan
mencari rezeki dan belajar indahnya kehidupan. jalan2, traveling bersama hunter
wargame (ke bromo, coban rondo,pacet Mojokerto,dll), di kontrakan RJ, Balai RW
klaseman, secretariat alif, koridor masjid Al Hikmah UM bersama KISS dan KFC,
ruang jurnal di sudut bawah perpustakaan atau toko buku wilis, toga mas dan
dian ilmu. Dan tentu saja tidak
ketinggalan delapan gelas café yang telah bertransformasi menjadi kedai mie
sehat, mengajariku betapa berharganya uang dan betapa terjalnya menjemput
rezeki. Sesekali, aku juga berolahraga dan atau travelling ke
tempat-tempat baru di Pulau Jawa ini.
Label:
curhat,
inspirasi,
jalan panjang,
KAMMI,
MITI,
penstuil,
pergerakan,
perjalanan,
sejarah
Lokasi: malang Indonesia
Malang, Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)