“Berikan Aku 10
Pemuda maka akan kuguncang dunia”- ir.Soekarno. saya awali tulisan ini dengan
ungkapan presiden RI pertama tentang pemuda. Pemuda memiliki peran besar membangun
peradaban bangsa. pemuda sebagai agent of
change sudah selayaknya menjadi motor penggerak pembangunan untuk kemajuan
bangsa. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, kader bangsa, kader
masyarakat dan kader keluarga.
Sebagai kader bangsa,
pemuda memiliki peran serta untuk berkontribusi memikirkan bangsa ini, ke depan
mau dibawa kemana. Anggapan salah jika masalah negara hanyalah omongan mereka
yang duduk manis di senayan atau para anggota dewan yang rajin rapat dengan
menggunakan negara. Meskipun secara nyata pemuda “belum digaji” oleh negara,
sudah menjadi kewajiban bagi setiap warga khususnya pemuda untuk ikut campur
masalah negara. Kontribusi inilah yang dimaksud bung Karno dalam cuplikan
kalimat pidato diatas.
Dalam lingkungan bermasyarakat,
pemuda memiliki posisi strategis untuk menggerakkan basis massa sosial. Selaku
Pemuda kita dituntut aktif dalam segala bidang termasuk yang mungkin saat ini
jarang dilirik para pemuda modern yakni dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dan
sosialisasi dengan warga sekitar. Padahal kehadiran pemuda sangat dinantikan
untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat. Aksi reformasi
disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak
mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak karena usia produktif berkarya
sudah tidak ditangan mereka.
Dalam keluarga, ujung
tombak negara adalah pemuda. Kedudukan sebagai anak dalam keluarga bukan
berarti membatasi ruang geraknya, malah dari lingkaran kecil ini semua bermula.
Ide- ide segar dari pemuda bisa diinternalisasikan dalam aktivitas sehari-hari
dan ditularkan kepada orang-orang di sekitarnya.
Pemuda diidentikan dengan perubahan, sudah
selayaknya jika kemudian para pemuda membawa ide-ide baru nan segar,
bagaimana berkreasi dan mengekspresikan
diri untuk menghadapi tantangan zaman yang makin ganas. Kehidupan modern
menuntut kita, kaum pemuda khususnya untuk lebih jeli menghadapi permasalahan
yang ada. Kita tidak lagi dihadapkan pada musuh dalam bentuk penjajahan oleh
negara lain, kebodohan karena kekurangan fasilitas pendidikan atau sebangsanya.
Tapi permasalahan sesungguhnya adalah perang pemikiran, kebodohan dalam bentuk
lain, hilangnya identitas jati diri, memudarnya nilai-nilai budaya, kemiskinan
dalam baju yang berbeda dan lain-lain. Bisa dibilang akar permasalahannya
adalah ketidaksiapan dalam menerima arus globalisasi.
Maju dan mundurnya
suatu bangsa juga ditentukan oleh pemudanya. Semakin bagus kualitas pemuda,
maka suatu bangsa berpeluang menjadi negara yang lebih baik. Namun, jika
pemudanya rusak, maka rusaklah bangsa tersebut. Fenomena itu yang sekarang menimpa
bangsa ini. Banyak pemuda yang lupa akan perannya. Ini bisa dilihat dari
kebobrokan moral, kejahatan, kriminal, kerusuhan dan lainnya menjadi manu sehari-hari
yang bertebaran di media.patut disesalkan pelakunya adalah pemuda. Peran positif
yang seharusnya disandang menguar entah kemana.
Sebagai pemuda yang
memiliki kesadaran alias melek terhadap fenomena yang menimpa kaum pembaharu
kita,patut segera bertindak. Minimal membentengi diri agar tidak terjerumus ke
jalan yang salah. Peran kecil yang bisa kita lakukan adalah:
ü
belajar kejujuran dimana pun, kapanpun dalam kondisi
apapun
ü melek informasi (kritis, tidak menelan mentah
terhadap info yang ada)
ü isi kegiatan dengan yang positif (seminar, kajian,
lomba, workshop,dll)
ü buat komunitas yang mendukung (studi club, karang
taruna dan lainnya)
ü
pioner dalam
kegiatan2 yang bermutu lainnya...
semoga bermanfaat. Mari berkarya untuk
Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar