RINGKASAN
Indonesia adalah negara
yang memiliki kekayaan sumberdaya alam. Begitu pula dengan keanekaragaman tanamannya.
Banyak tanaman yang memiliki manfaat bagi pengobatan manusia, salah satunya adalah tanaman sambiloto. Tanaman sambiloto mudah
ditemukan di Indonesia.
Penyakit yang sedang
mewabah di masyarakat yakni penyakit bronkitis. Penyakit ini bisa diobati
dengan ekstraksi sambiloto. Ekstraksi sambiloto merupakan obat herbal
tradisional yang ramah lingkungan. Obat ini tidak memiliki efek samping, jika
dikonsumsi dalam dosis yang tepat.
Metode yang digunakan
dalam penulisan ini adalah kajian pustaka dengan pendekatan penulisan
deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini merupakan
data sekunder yang diperoleh
dari bahan-bahan pustaka yang relevan dengan topik yang ditulis, baik dari
buku, makalah, hasil penelitian, ataupun internet. Analisis data dalam penulisan ini adalah
dengan cara bahan yang telah terkumpul kemudian diolah dan ditelaah. Lalu
dianalisis dalam sebuah karya yang memfokuskan “Ekstraksi Sambiloto sebagai
Alternatif Pengobatan Penyakit Bronkitis”.
Kesimpulan dalam karya
tulis ini adalah pengobatan bronkitis di Indonesia sudah baik namun pengobatan
herbal dengan ekstraksi sambiloto belum begitu diimplementasikan.
Rekomendasi
yang diajukan penulis adalah (1) pemerintah melakukan sosialisasi kepada
masyarakat mengenai pengobatan bronkitis dengan ekstraksi sambiloto, (2) tenaga
medis menghimbau penderita untuk mengkansumsi obat herbal ekstraksi sambiloto, dan
(3) apotek menjual obat ekstraksi sambiloto.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara yang kaya sumber daya alam. Begitu pula dengan keanekaragaman
tanamannya. Banyak tanaman yang memiliki manfaat bagi pengobatan manusia.
Thomas (1993) mengatakan bahwa sejak dulu, rakyat Indonesia menggunakan tanaman
sebagai obat tradisional. Tanaman yang berkhasiat obat tersebut dikenal dengan
sebutan tanaman obat tradisional. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) merupakan salah satu tanaman obat herbal tradisional.
Tanaman sambiloto tumbuh liar di hutan jati atau hutan hujan tropis sampai
ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Biasanya tanaman sambiloto tumbuh subur di tanah yang berhumus dan
berpengairan baik. Bagian dari tanaman sambiloto yang dimanfaatkan sebagai obat
adalah daun, batang dan bunganya. Banyak komponen yang ada di dalam bagian
sambiloto mempunyai khasiat pengobatan.
Berdasarkan
penelitian Attaur Rahman (2001), senyawa-senyawa yang mempunyai potensi sebagai
antioksidan umumnya merupakan senyawa flavonoid,
fenolat dan alkaloid. Sambiloto
merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan. Tanaman ini juga mengandung andrografin, androgafolid
(zat pahit) dan panikulin yang sifat antibiotiknya mampu meningkatkan
fungsi pertahanan tubuh. Dengan adanya zat antioksidan yang
terkandung dalam tanaman sambiloto tersebut, tanaman ini bisa menjadi obat yang
mujarab.
Pada
realitanya sambiloto hanya tumbuh sebagai tanaman liar dan tidak dimanfaatkan
secara potensial. Padahal jika dilihat secara kandungan gizi banyak penyakit
yang bisa disembuhkan dengan ekstrak sambiloto, salah satunya adalah bronkitis.
Bronkitis adalah penyakit yang terjadi pada cabang peradangan akibat berbagai
zat polutan. Akhir-akhir ini, penyakit bronkitis makin meningkat dan cenderung
makin lama sembuh. Hal ini terjadi karena udara bersih tanpa polutan sudah agak
sulit diperoleh
seiring perkembangan zaman. Ruang tanaman
hijau terutama dikota-kota besar sudah tidak mencukupi untuk menetralisir
pencemaran udara (polutan) yang berasal dari asap kendaraan, asap pabrik dan
lainnya
Hal tersebut yang mendasari penulis untuk
memberikan alternatif ide dan menuangkannya dalam Program Kreatifitas
Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang
berjudul Ekstraksi Sambiloto seba-gai
Obat Penyakit Bronkitis.
pengen file lengkap, cekidot ke email q ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar