Jumat, 11 Mei 2012

Optimalisasi Research Community Development Mahasiswa : Inovasi untuk Indonesia Yang lebih Baik

-->
-->
oleh : Nikmatul Istikhomah(dalam rangka seleksi IYIL 2012)
Trilogi perguruan tinggi yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat harus memaksimalkan perannya menuju Indonesia yang lebih baik. Ilmu yang menggunung, riset dan penelitian yang tertumpuk di perpustakaan universitas perlu dibawa keluar dan diaplikasikan dalam pengabdian masyarakat. Mahasiswa sebagai agent of change, sudah selayaknya mengambil peran tersebut guna menyeleseikan permasalahan yang ada. Comdev mahasiswa bisa menjadi salah satu inovasi, RCDC MIC sudah mengawali, selajutnya negeri ini menanti karya anda


Kampus, Institusi pendidikan tinggi konon katanya tempat luar biasa yang melahirkan kesuksesan-kesuksesan dalam kehidupan. Memiliki 3 fungsi pokok yang terkenal dengan sebutan trilogi perguruan tinggi yang selalu dan selalu didengungkan. Yakni sebagai lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat. Seiring perkembangan zaman dan keniscayaan peningkatan kualitas mutu pendidikan, dibutuhkan pengkondisian di segala aspek menuju kesempurnaan.
Sebagai Lembaga pendidikan. Tak diragukan lagi, jutaan sarjana-sarjana muda lahir dikampus. Melahirkan cendekiawan-cendekiawan luar biasa untuk membangun negeri. Ketika kita lihat kondisi mayoritas mahasiswa kampus, banyak yang kemudian sudah melupakan esensi perannya sebagai agent of change apalagi director of change. Telah terjadi pergeseran paradigma di kalangan mahasiswa. Paradigma yang berkembang di mahasiswa mayoritas adalah bagaimana agar mendapat nilai bagus, cepat keluar dari kampus dan segera dapat kerja. Banyak yang jadi mahasiswa Kupu-Kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Dapat ijazah dan gelar sarjana. Entah cara yang digunakan hala-haram, yang penting ijazah ditangan. Entah itu ilmu yang didapat benar-benar bersarang  nyantol di otak  atau masuk telinga kanan keluar telinga kiri yang penting happy.
 Banyak yang melupakan perannya sebagai pembaharu di masyarakat. Banyak sarjana muda yang apatis dengan kondisi sekitar. Ini mungkin salah satu imbas perundang undangan NKK/ BKK zaman pak harto, bisa jadi karena turunnya kesensitifan alias kepekaan pada lingkungan sekitar, atau efek dari kebobrokan moral bangsa ini. Ya… banyak faktor tentunya. Pemuda yang diharapkan menjadi pemegang estafet pembangunan tapi tak tahu perannya.
Riset atau penelitian yang dilakukan dan dihasilkan oleh mahasiswa Indonesia menunjukkan masih rendahnya minat para mahasiswa untuk berkarya di bidang penelitian. Keberadaan lembaga penelitian belum bisa diberdayakan dengan optimal. Padahal, kegiatan ilmiah telah banyak dilakukan di kalangan mahasiswa demi meningkatkan minat dan kemampuan dalam melakukan penelitian. Minat para mahasiswa dalam melakukan penelitian dapat menjadi solusi dan sumbangsih atas permasalahan bangsa Indonesia. BJika dibiarkan, keadaan ini dikhawatirkan akan menghambat strategi nasional dalam menjadikan riset sebagai budaya mahasiswa Indonesia untuk mencapai bangsa yang kompetitif.   
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Perguruan tinggi masih dirasa sangat kurang. Jika kita tengok perpustakaan perguruan tinggi begitu banyak hasil riset yang sebenarnya merupakan jawaban permasalahan kehidupan di masyarakat dalam bentuk tugas akhir, skripsi, tesis dan sebangsanya yang tertumpuk begitu saja tanpa ada kelanjutan aplikasi praktek dan dibagikan ke masyarakat. Memang banyak program yang dimiliki kampus terkait pengabdian masyarakat, misalnya KKN (kuliah kerja nyata), KKL (Kuliah kerja lapangan), Sarjana masuk desa dan lain sebagainya. Namun ketika program telah berakhir, ya sudah. Mahasiswa Pulang. Pengabdian mahasiswa telah berakhir. Kebanyakan melakukan pengabdian masyarakat sebatas memenuhi kewajiban menjalankan program kampus tanpa didasari ketulusan dan keberlanjutan program untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk membawa Indonesia yang lebih baik.
Secara praktek, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang lebih baik, maka perlu didukung oleh adanya suatu kemampuan dalam mengembangkan potensi domestik dalam negeri  yaitu: melalui pengembangan  perekonomian yang didukung oleh penguasaan dan penerapan teknologi, selain itu juga diikuti oleh adanya SDM handal jasmani ruhani yang ditandai dengan peningkatan produktivitas, kreativitas, dan kemampuan inovasi sumberdaya manusia, dan prinsip-prinsip good governance, penjaminan ketersediaan kebutuhan dasar dalam negeri dan penyediaan sarana prasarana juga perlu piperhitungkan tentunya
Inovasi yang bisa dikembangkan adalah bagaimana mentransfer hasil riset di perguruan tinggi ke masyarakat dengan program-program implementasi teknologi dalam kerangka community development yang berorientasi khususnya pada permasalahan fundamental negeri ini pengentasan kemiskinan (pro-poor technology). Program ini dapat dilaksanakan melalui program-program difusi dan atau transfer teknologi khususnya untuk usaha kecil dan menengah, serta penguatan institusi intermediasi. Pemuda dengan dipelopori para mahasiswa, harus dapat mengambil peran penting dalam perkembangan iptek di masa mendatang.
Salah satu program rintisan comdev mahasiswa yang ada di Indonesia adalah RCDC di bawah naungan MIC MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia). RCDC(Research and Community Development Center) bertujuan untuk memberikan arahan kepada mahasiswa agar dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dalam bentuk aplikasi riset teknologi tepat guna di masyarakat. Pencapaian tujuan jangka panjang tersebut dilakukan secara bertahap dimulai dari menumbuhkan kecintaan terhadap riset di kalangan mahasiswa, menumbuhkan kesamaan cara pandang tentang riset dan aplikasi riset, inovasi riset yang terarah, dan komunikasi yang intens antara para periset mahasiswa (kluster riset) hingga pada aplikasi hasil riset di masyarakat.
Merupakan anugerah dan kesempatan luar biasa menjadi bagian comdev mahasiswa. Begitu banyak inspirasi yang telah dirasakan penulis ketika bergabung dalam lingkaran orang2 hebat di RCDC MITI.Allah memberikan kesempatan kepada team RCDC Maya (malang raya) untuk mengaplikasikan hasil riset yang telah diperoleh di kampus. Kami diberikan kesempatan untuk sedikit menularkan ilmu di beberapa daerah yakni Kali kuning (Nglegok, Blitar), Singosari Malang dan Donomulyo (Malang Selatan). Sedikit gambaran project daerah Kali Kuning, afdeling di perkebunan swasta Candi Sewu. Daerah yang masuk dalam kompleks penataran dan tidak terlalu jauh dari makam Bapak Proklamator “Bung Karno” ini seperti terasing dari daerah lain. Daerah dengan penduduk tidak lebih dari 24 KK pada maret 2012 (tahun 200an lebih dari 60 KK) memiliki permasalahan yang cukup kompleks. Mulai dari aksesibilitas jalan yang mengenaskan (setapak dan berpasir), tidak adanya saluran listrik yang masuk, kesulitan sumber air bersih, tingkat pendidikan yang rendah, krisis aqidah (kefakiran dekat dengan kekafiran) dan lainnya.
Tantangan berat ketika menjalankan program memang namun Merupakan kebanggaan luar biasa ketika bisa berbagi untuk sesame dan meringan beban mereka.  melihat senyum sumringah dari penduduk ketika teamRDCD Maya mengaplikasikan biogas untuk daerah kali kuning, antusiasme adik-adik kecil ketika diajar membaca iqro, semangat masyarakat perkebunan ketika sosialisasi dan aplikasi peternakan ulat sutera, bagaimana cara beternak yang baik dan lainnya. Ya hal-hal sepele, ilmu-ilmu ringan yang dianggap sepele, ibarat kacang goreng di kampus merupakan emas bagi masyarakat pinggiran yang tidak makan bangku sekolah. Pengetahuan baru yang menyegarkan, untuk menjawab tantangan zaman.
Hanya berharap langkah kecil melalui comdev ini bisa menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lain untuk menularkan ilmu dan aplikasinya pada masyarakat. Bangsa ini menunggu pengabdiamnu wahai agent pembaharu. Penuhi seruan itu, Mari bekerja untuk Indonesia yang lebih baik. Aku untuk Bangsaku..
salam akselerasi    

Tidak ada komentar: